Senin, 30 November 2009



  • PEMBAHASAN
  1. Ikan yang berada di dalam air bersih dapat hidup dan bergerak bebas karena dalam air bersih terkandung banyak oksigen.
  2. Ikan yang berada di dalam air detergen lebih gepat mati dibandingkan dengan ikan yang berada di dalam air sabun dikarenakan air yang tercampur dengan detergen bersifat panas dan tidak mengandung oksigen.
  3. Ikan yang berada di dalam air baygon tidak mati namun gerak ikan melemas karena baygon tidak dapat mencampur dengan air karena baygon termasuk zat yang tidak terlarut oleh air.
  • KESIMPULAN
  1. Bahwa detergen dan sabun merupakan zat yang tercampur dengan air, sedangkan baygon merupakan zat yang tidak tercampur dengan air, sehingga ikan yang ada di dalam air detergen dan air sabun lebih cepat mati dibandingkan dengan ikan yang ada di dalam air baygon.
  2. Ikan yang ada di dalam air bersih tidak mati karena dalam air bersih mengandung oksigen.

Lingkungan Semakin Rusak Oleh Manusia

Sedikitnya telah terjadi sepuluh jenis kerusakan di muka bumi akibat ulah manusia, sehingga menimbulkan berbagai konflik dan permasalahan.

Salah satu kerusakan bumi tersebut, naiknya suhu bumi yang sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim, kata Drs I Ketut Wiana, dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Jumat (5/6).

Ia mengatakan hal itu ketika tampil sebagai pembicara pada konferensi internasional yang membahas tentang agama dan budaya, termasuk keterkaitan air pada South and Southeast Asia Association for Study of culture and religion (SSEASR) ke-3, yang melibatkan 506 peserta dari 61 negara.

“Naiknya suhu bumi sangat memengaruhi iklim global yang kondisinya semakin tidak menentu. Musim hujan melebihi batas waktu dan musim kering dirasakan jauh lebih kering dari biasa,” kata Wiana yang juga pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), majelis tertinggi umat Hindu.

Dampak tidak menentunya iklim kini sangat serius bagi kehidupan umat manusia maupun kehidupan bidang pertanian, yang menjadi sumber kehidupan umat manusia.

Prof Emil Salim berpendapat, sepuluh kerusakan bumi akibat bergesernya gaya hidup manusia dari needs ke wants, yakni dari hidup berdasarkan kebutuhan menjadi hidup berdasarkan keinginan.

Kondisi itu menyebabkan ada pihak yang hidup berlebihan, namun tidak sedikit pula yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Untuk itu perlu kesadaran dan peran semua pihak untuk mengatasi kerusakan lingkungan khususnya perubahan iklim dengan menghijaukan dan menghutankan lahan kritis di muka bumi.

“Upaya yang memerlukan gerakan berkesinambungan dan waktunya cukup lama tersebut, sekaligus untuk menyediakan air buat kebutuhan bagi umat manusia dan makluk hidup lain,” tutur Ketut Wiana.

Sumber : Kompas.com

Senin, 02 November 2009

EkoSisTem

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).

Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan atarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.

Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:

  1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
  2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya
  3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:

  • Komponen hidup (biotik)
  • Komponen tak hidup (abiotik)

Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.